Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Responsive Advertisement

West Papua—20 Januari 2022. Hampir semua siswa SMA di Yahukimo turun jalan melakukan aksi demonstrasi dan menuntut hak atas Pendidikan

West Papua—20 Januari 2022. Hampir semua  siswa SMA di Yahukimo turun jalan melakukan aksi demonstrasi dan menuntut hak atas Pendidikan, berhubung aparat (BRIMOB) telah lama menggunakan 4 sekolah sebagai tempat tinggal. 

Sebelumnya, sejumlah bangunan seokalah seperti SMA Negeri Ninia, SMA Negeri Anggruk dan SMK Negeri 2 Yahukimo sejak tangal 3 Oktober 2021 di jadikan tempat tinggal para militer negara Indonesia.

Terhitung sejak Oktober hingga januari. sudah 3 bulan aparat Militer/Brimob menduduki sekolah sebagai tempat tingal. hal ini mengakibatkan aktifkan belajar siswa SMA dan SMK tidak berjalan baik, bahkan aktivitas belajar mengajar lumpuh total. 

Aksi massa siswa SMA di Yahukimo merupakan catatan baru dalam sejarah perjuagan pelajar Papua dalam massa kolonialisme indonedia atas Papua. Aksi pelajar yang menuntut hak atas Pendidikan. 

Bagaimana tidak? Dalam aksi tersebut tak ada satupun guru-guru atau pengajar yang berdiri mengorganisir aksi mereka atau memimpin jalannya aksi hingga selesai.

Artinya, apa yang diperjuangkan siswa SMA lahir atas kesadaran atas hak-hak yang di sabotase oleh Brimob, mereka berdiri dan menuntut dengan metode aksi Massa. 

Tentunya, aksi siswa SMA di Yahukimo membuka mata kita bahwa; pegunaan Sekolah di yahukimo sebagai tempat tinggal oleh Aparat Militer (TNI.Polri) ataupun Brimob bukanlah satu-satunya yang terjadi di kab. Yahukimo dan tidak hanya sekolah, bahkan Puskesmas/Rumah sakit, gereja dll merupakan tempat penampungan para militer  negara. Negara Indonesia.

Bisa dibayangkan beberapa wilayah yang seringkali terjadi kontak tembak antara Militer: TNI dan TPNPB, seperti; di Nduga, Puncak Jaya, Puncak Papua dan Intan Jaya bahkan hingga di Maybrat. Dalam tahun 2021 terjadi beberapa pembakaran sekolah SD, SMP dan SMA juga rumah sakit di beberapa wilayah tadi di wilayah konflik; 

a). 8 April 2021 sekolah SD Jambul. SMPN 1 dan SMA 1 Beoga, serta rumah guru dibakar oleh TPNPB

b). 3 Mei 2021 Sekolah Dasar (SD) Mayuberi dan bekas gedung puskesmas di Kampung Mayuberi, Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak dibakar oleh TPN.PB. 

c). 5 Desember 2021: SMA Negeri 1 Oksibil dibakar oleh TPNPB di Kabupaten Pegunungan Bintang dan berlanjut lagi pada 14 Desemver 2021, TPNPB membakar gedung sekolah yakni Geung SMP Negeri Serambakom, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Hal ini membuktikan bahwa serangan kontak tembak maupun pembakaran terhadap sekolah, rumah sakit/puskesmas yang dilakukan oleh pihak TPN.PB bukan tanpa alasan apapun. 

Sekalipun demikian, kita tidak menginginkan korban terus berjatuhan diatas tanah air tercinta, Papua Barat. Sudah cukup ratusan ribuh rakyat Papua mati karena keganasan aparat Militer. 

Sudah satnya, Jokowi-maruf harus tegas menarik Aparat Militer Organik maupun Non-organik dari seluruh tanah Papua dan membuka diri tuk mengakhiri konflik secara damai dan bermartabat.

Posting Komentar

0 Komentar